Aku merenung api lilin,
Terliang liut bermanja-manja dengan angin yang menyapa kerap,
Ia juga berteman sama.
Memang begitu sunyi hatiku,
Tidak seperti api lilin,
Riuh keadaan sebelah-menyebelah yang sengit bingit,
Dipandang kosong.
Betapa di sini aku telah utuh senyap,
Tak mungkin cuba meninggalkan memori,
Sesali frasa usia sebenar-benarnya.
Mencakus,
Cakna tentang fasa plot hidup,
Peduli soal lara tertanggung.
Biarku persembah seluruh,
Dalam hati rancak berarak genderang roh.
Kerna aku tahu...
KAU memang dekat,
Tak mungkin jauh.
Tak mungkin aku jatuh sunyi lagi...
''Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang aku, Maka (jawablah), bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.'' (2:186)
Nota : Aku betul-betul sunyi walaupun masih tersenyum. Oleh sebab, cerita kini sudah berubah terjadi kegusaran. Jangan tinggalkan aku ya ALLAH...biarku persembahkan seutuhnya.
No comments:
Post a Comment