Hamba hingga akhirnya

My photo
Aku hanya seorang hamba ALLAH yang kerap buta pada terang cahaya,sering celik pada gelap lorong yang hujungnya mati jiwa, tapi keraguan itu hanya semalam yang caci. Ya ALLAH, relakan aku menangis kerana mendengar kebenaran, jangan biarkan aku ketawa sedangkan di dalamnya penipuan.

Sang Penulis

“Semua penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti” (Ali bin Abi Thalib).

Wednesday, June 22, 2011

Acuan


Dari foto-foto itu,
Kau pasti tahu perangai mereka,
Dari video-video itu,
Kau pasti tahu cerita mereka.


Maaf,
 Sudah terlambat,
Selembar sesalanmu,
Sudah terlepas,
Sederas hanyut air terjun,
Tenggelam hampir seluruh.


Selembut rebung,
 Telah menjadi sekeras buluh.


Mata abstrak kau sering gagal,
Memerhati benda tersembunyi ini,
Terlalu percaya pada naluri melulu,
Syabas.


Kau menyakiti roh zuriatmu setiap hari,
Menyuap segala bentuk hedonisme,
Mitos-mitos carca marba,
Berkecamuk pilihan meniti hari,
Keliru antara, 
Keseluruhan atau sebahagian.


Ingin menghidupkan kembali,
 Rasa mereka yang telah mati,
Memusingkan kepalamu berputar-putar.


Sesungguhnya,
Seawal usia,
Seputih kain putih,
Detik pangkal itulah bagimu,
Mencorakkan yang indah-indah,
Berhati-hati agar lakaranmu,
 Wujud yang baik-baik,
Islam yang gah,
Catan takkan terkalah,
Dan siapakah yang lebih baik acuannya?


Bukan corak Yahudi mencumbui Nasrani,
dengan berahinya.
Bukan sama sekali.




Hanya Najwa: 
"Asuhlah dengan warna-warni Islam"





“…Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya (acuannya) dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.” (Al-Baqarah : 138)

No comments: